Ling Shen Yao

Ling Shen Yao Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah &
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saya dalam Melawan Virus Covid 19

Read the Journal

Tina, 44 tahun, Tenaga Kesehatan

Bekerja sebagai seorang Tenaga Kesehatan (Nakes) di tengah Pandemi Covid 19 seperti sekarang ini, bagi Tina adalah suatu tantangan yang cukup berat. Bagaimana tidak, resiko terpapar sangatlah tinggi, karena klinik tempat Ia bekerja merupakan fasilitas Kesehatan Pertama  dimana pasien-pasien yang bergejala datang untuk memeriksakan diri.

Ia sangat menjaga Protokol Kesehatan (Prokes), karena sudah menjadi SOP di klinik tempat Ia bekerja, yang diterapkan juga di rumah dan di kesehariannya.

“Prokes, benar-benar Saya jaga semaksimal mungkin karena Saya harus survive. Tidak hanya karena begitu tinggi kasus Covid 19 yang tak sebanding dengan fasilitas kesehatan dan Nakes yang ada, namun Saya juga harus berjuang untuk diri Saya sendiri karena komorbid (Penyakit Bawaan) Diabetes yang Saya miliki 8 tahun terakhir ini,” tutur Tina.

Seperti yang kita tahu, pasien Covid 19 dengan komorbid seperti penyakit Diabetes, Jantung, Hipertensi, berpotensi mengalami perburukan kondisi lebih cepat dibandingkan tanpa komorbid. Hal itu yang membuatnya harus bertahan supaya tidak terpapar.

“Tanggal 5 Juni 2021 Saya mulai bergejala batuk disusul dengan gangguan di tenggorokan, sakit kepala, juga demam di malam hari. Saat itu Saya langsung isolasi mandiri dan masih berharap kondisi tersebut hanya batuk atau flu biasa. Namun ketika di hari ke 5 Saya mulai Anosmia (indra penciuman tidak bisa mencium bau), apa yang Saya khawatirkan terjadi juga,” kata Tina.

“Sesuai ketentuan waktu pemeriksaan SWAB, Saya melakukan test SWAB antigen di sebuah klinik di Bandung tanggal 11 JUni 2021 di hari ke-7 dari gejala mulai timbul. Pagi sebelum berangkat, Saya minum Ling Shen Yao, Obat Herbal yang Saya tahu sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, di samping bisa digunakan untuk terapi oleh pasien Kanker, Kista, Miom, dll.,” Kata Tina.

“Benar saja dari hasil test SWAB antigen itu Saya dinyatakan positif terinfeksi Covid 19 karena Saya memiliki komorbid Diabates Saya langsung dirujuk ke sebuah RS rujukan Covid di Bandung. Namun karena pada saat itu, ruang perawatan penuh karena tingginya kasus Covid 19, juga hasil lab., saturasi dan rontgent masih aman, dokter menyarankan Saya untuk lanjut isolasi mandiri di rumah,” kata Tina.

“Isolasi Mandiri Saya lanjutkan, dengan lebih intens mengobservasi kondisi Saya, mulai dari tensi, saturasi, kadar gula darah (puasa dan sewaktu), gejala yang timbul, juga reaksi obat-obatan yang dikonsumsi, saya catat setiap harinya,” lanjut Tina.

Hari ke 8 Isolasi mandiri, demam mulai turun tapi masih tidak enak badan, sakit tenggorokan dan bindeng. Gula darah yang Ia prediksi akan sangat tinggi akibat dampak infeksi virus, konsumsi makan lebih banyak, dan aktifitas serta gerak yang jauh berkurang, ternyata masih cukup terkontrol, dengan nilai tidak lebih dari 200. Namun yang membuatnya sedikit lega, Anosmia dirasakannya hanya 3 hari saja, padahal banyak pasien Covid mengalami anosmia lebih dari 5 hari bahkan sampai beberapa minggu.

Ling Shen Yao tetap dikonsumsi di samping Habatusauda dan beberapa vitamin. Ia merasa badannya cepat pulih dari gejala yang sebelumnya dirasakan, seperti: batuk, pilek, badan lemas dan pegal.  Nafsu makan pun sangat baik dimana biasanya pasien Cavid 19 sering hilang nafsu makan.

“Tanggal 21 Juni 2021, di hari ke 17 Isolasi Mandiri, Saya lakukan test SWAB Antigen, hasilnya masih Positif, meskipun garis di alat test sudah terlihat sangat samar. Secara keseluruhan, kondisi Saya saat itu cukup baik, saturasi normal, gula darah yang sangat Saya khawatirkan akan sulit terkendali, justru sebaliknya, bahkan di hari ke 12 isolasi mandiri, sempat menyentuh angka normal, yaitu 109,” papar Tina.

“Lanjut isolasi mandiri sampai tanggal 28 Juni 2021, total 24 hari. Dilakukan Test SWAB lagi, hasilnya Alhamdulillah Negatif,” kata Tina.  

Menderita Diabetes Tipe II selama hampir 8 tahun, Tina merasa cukup sulit mengendalikan gula darahnya terutama pada tahun-tahun awal padahal sudah mengkonsumsi obat diabetes dari dokter. Dan semakin menjadi ketika panduan asupan makanan tidak dipatuhi, atau aktivitas lebih banyak duduk, dan kurang olahraga. Namun dengan mengonsumsi Ling Shen Yao, Ia merasa lebih mudah mengontrol kadar gulanya.

Termasuk ketika Ia positif Covid 19, kadar gulanya terkendali, gejala yang timbul pun termasuk ringan. Karena pasien Covid 19 dengan komorbid Diabetes sangat besar potensinya  mengalami gejala sedang sampai berat dan memerlukan waktu lama untuk sembuh akibat  imun tubuh lemah karena kondisi diabetesnya.

Gejala yang dikhawatirkan timbul dari pasien Covid 19 dengan komorbid Diabetes adalah ketika terinfeksi virus  penyakit akan sulit dilawan, karena daya tahan tubuhnya tidak seprima orang pada umumnya.

Ling Shen Yao sangat membantu penderita Diabetes seperti saya mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh virus. Allhamdulillah Saya bisa pulih dari Covid 19, sekarang Saya sudah bisa kembali beraktivitas,” Kata Tina.